Kalau Anda ke Kota Jambi,
lalu menyantap sepiring Pindang Kepala Gabus di Warung Pindang Bi’ Cik. Dijamin
bakal ketagihan dan ingin balik lagi. Nggak percaya? Coba aja.
Ketagihan Pindang Gabus
racikan Bi’ Cik yang bernama asli Yeti itu pun dialami H. Ekhsan, wisatawan
asal Bekasi yang kebetulan lagi bertugas memantau pelaksanaan Festival Candi
Muaro Jambi 2017 yang diselenggarakan Pemkab Muaro Jambi berkerjasama dengan
Pemprov Jambi dan didukung instansi Kementerian Pariwisata (Kemenpar),
tempatnya bekerja.
Sewaktu datang untuk
santap siang di warung yang terletak di Jalan Slamet Riyadi, wilayah Broni,
Kota Jambi, Eksan langsung memesan Pindang Gabus.
Rupanya pria berperawan
gemuk ini penyuka olahan ikan gabus.
Menurutnya di Bekasi, tenpatnya tinggal ada penjual menu Gabus Pucung
yang sudah lama menjadi langgananya dan terkenal luar biasa enak. “Nah,
sekarang saya mau cobain Ikan Gabus yang dipindang, mumpung lagi di Kota
Jambi,” ujarnya kepada Koki Rimba, Rabu (10/5) siang.
Jika Ekhsan memilih
Pindang Gabus karena menyukai Ikan Gabus, lain halnya Koki Rimba justru memilih
menu tersebut lantaran menilainya paling unik atau tidak biasa dibanding
Pindang Ikan Patin ataupun Pindang Iga Sapi.
Setelah Ekhsan memesan
Pindang Gabus bagian badan dan Koki Rimba memesan Pindang Kepala Gabus, Bi’ Cik
kemudian meraciknya di dapur mini yang juga merangkap tempat menyajikan aneka
menu lainnya yang terletak di bagian depan sisi kiri warungnya.
Rupanya potongan Ikan Gabus
yang menjadi bahan utama Pindang Gabus sudah dipotong-potong terlebih dahulu menjadi
tiga bagian yakni kepala, badan, dan buntut, dan juga sudah direbus. Begitupun
dengan Ikan Patin.
Sementara kuah pindangnya
ditempatkan di dalam panci di atas kompos gas dengan api kecil.
Warna kuah pindangnya
kuning keemasan, sangat menggoda selera. “Bumbu kuah pindangnya antara lain dari
kunyit, cabe merah, bawah merah, cabe rawit, dan lainnya,” ujar Bi' Cik sambil memasukan
potongan Ikan Gabus ke dalam panci berkuah pindang.
Tak perlu menunggu lama
karena ikan tersebut sudah direbus terlebih dulu, Bi' Cik kemudian mengangkat
kepala dan badan Ikan Gabus ke dalam piring dan mangkuk.
Kepala Ikan Gabus pesanan
Koki Rimba diletakkan ke dalam piring karena ukurannya cukup besar, sedangkan
pesanan Ekhsan, Badan Gabus diletakkan ke dalam mangkuk.
Setelah itu Bi’ Cik
memasukkan irisan tomat merah dan daun kemangi. Hemmm.., secara tampilan seperting
Patin Kepala Gabus Warung Pindang Bi’ Cik benar-benar menggugah selera.
Mungkin karena sudah
lapar, ditambah bertemu dengan menu kesukaannya, Ekhsan nampak begitu lahap
menyantap Pindang Gabus-nya.
Tak sampai 5 menit, menu
kesukaannya itu sudah ludes. Dia pun tak berkomentar apa-apa, tidak bilang
pedas ataupun asam.
Sementara Koki Rimba,
waktu pertama kali mencicpi kuah Pindang Kepala Gabus, yang terlontar pertama
kali adalah citra pedas dan asam-nya cukup terasa. Maklum Koki Rimba tidak
terlalu suka pedas.
Padahal menurut beberapa
pengunjung lain terutama perempuan yang suka pedas, kuah pindang buatan Bi’ Cik
itu tidak sama sekali pedas.
Karena lidah Koki Rimba
merasa kuah pindang itu pedas, akhirnya sama sekali tidak dicampur Sambal Nanas,
teman pindang tersebut.
Koki Rimba pun hanya
menyantap kepalanya saja dengan sedikit kuah, sehingga sisa kuahnya yang yang
tak termakan cukup banyak.
Pindang Kepala Gabus Bi’
Cik dibanderol Rp 40 ribu. Kalau badannya Rp 35 dan buntutnya Rp 30 ribu per
porsi. Sementara Pindang Kepala Patin Rp 35 ribu, sedangkan badan dan buntutnya
masing-masing Rp 30 ribu per porsi.
Meskipun menu utamanya aneka
Pindang Patin, Gabus, dan Pindang Iga Sapi, namun Warung Pindang Bi' Cik yang
sudah beroperasi sejak 6 tahun lalu ini pun menyajikan aneka menu lainnya
seperti Ayam Kampung Goreng, Sayur Daun Singkong, Tumis Buncis, Tumis Tempe, Patin
Balado, Terong Balado, Pepes Tempoyak, Sate Ikan, Ikan Kerutup, Ikan Seluang
Goreng, Tumis Kerang dan Pete, Udang Goreng, Perkedel Jagung, Sambal Macang, dan
lainnya serta aneka minuman jus.
Bukti kalau warung
pindang Bi’ Cik ini menjadi salah satu objek wisata kuliner andalan Kota Jambi,
terlihat dari beberapa bingkai foto yang pajang di dinding warung ini.
Di sana terpajang foto
Gubernur Jambi Zumi Zola beserta Bi’ Cik dan sejumlah menteri antara lain Mensos
Khofifah Indar Parawansa yang sudah mampir dan makan di warung ini.
Warung Pindang Bi’ Cik
merupakan segelintir dari warung, rumah makan atau restoran yang menyajikan
menu tradisional khas Jambi selain
Dolen yang berlokasi di Talang Banjar Aneka Rasa di Kebun Jeruk.
Namun sebenarnya Warung
Pindang Bi’ Cik tidak menyebut warung makan khas Jambi melainkan Palembang
sebagaimana tertera di backdrop yang dipasang di depan warungnya, karena menu
andalannya yakni aneka Pindang Gabus, Patin, dan Iga Sapi itu sebenarnya
racikan khas Palembang bukan Jambi.
Kalau di lihat dari sisi
lokasi dan kondisinya, Warung Pindang Bi’ Cik boleh dibilang strategis dan
cukup luas, ditambah lahan parkir yang cukup memadai di bagian depan dan sisi
kiri warungnya.
Bangunan warung yang dilengkapi
mushola dan toilet ini pun menegaskan ketradisionalannya. Atapnya diberi ijuk
dan dindingnya berbilik bambu dengan ventilasi cukup luas.
Warung yang berada di
depan jalan raya, tepatnya di seberang Hotel Ratu, dan di samping kanan jalan
dan mini market, serta di samping kirinya ada gedung salah satu parpol baru ini,
mampu menampung sekitar 200 orang di bagian depan dan samping.
Cuma dari segi pelayanan,
boleh dibilang cukup lama lantaran warung ini cuma memperkerjakan dua pelayan,
laki dan perempuan. Sedangkan Bu’ Cik sendiri yang bertugas menyajian menu
pesanan.
Satu lagi, warungnya
tidak memiliki ruang ber-AC, semuanya non-AC namun jumlah kipas anginnya pun
terbatas terutama di ruang makan di bagian samping.
Sudah semestinya
pelayanan dan fasilitas pendukung warung yang sudah direkomendasikan sejumlah pihak sebagai
salah satu objek wisata kuliner di Kota Jambi ini semakin baik lagi ke depan.
Nah, bukti lain kalau Ekhsan benar-benar
ketagihan Pindang Gabus Bi' Cik, sebelum kembali ke Bekasi, Jum'at (12/5), dia meminta santap siangnya ba'da Jum'atan di Masjid Agung Al-Falah atau Masjid Seribu Tiang, di Warung Pindang Bi’ Cik lagi. Dan lagi-lagi menu yang dipesannya adalah
Pindang Gabus ditambah Patin, kemudian kembali disantapnya dengan lahap dan
cepat.
Naskah & foto: adji kurniawan
(kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)