Laman

Jumat, 17 April 2015

Ada Manuk Nom dan Sego Blawong Kesukaan Sultan Keraton Jogja di J-Path

Masakan asli Indonesia, khususnya masakan Jawa yang dikemas dan disajikan ala rumahan makin banyak penggemarnya. Melihat peluang itu, Resto Patheya yang semula menyajikan masakan Asia dan Barat akhirnya merubah nama dan konsepnya menjadi Joglo Patheya atau disingkat J-Path. Resto ini  menawarkan bermacam masakan Jawa yang sejak dulu disukai para Raja Keraton Jawa ala kuliner keraton yang bercitra rasa tinggi.
Rahayu Ningsih Hoed, pemilik resto ini menjelaskan J-Path didirikan sebagai bentuk kontribusi dalam upaya melestarikan warisan kuliner Indonesia, dengan konsep Legendary Javanese Cuisines. 
Dia berharap orang-orang yang datang ke resto yang berada di Jalan Kemang Utara Raya No. 22, Jakarta Selatan ini merasa homey. Bukan hanya dari segi desain atau suasana, tapi juga makanannya.
Masakan di J-Path dikemas seperti aslinya serta disajikan dengan selera daerah asal. Untuk hidangan utamanya ada aneka nasi atau sego seperti Sego Blawong, Sego Golong, dan Sego Jamblang.
Sego Blawong merupakan nasi yang berwarna meran namun bulan lantaran berasal dari beras merah melainkan rempah yang digunakan saat menanaknya.  Nasi rempah ini disajikan dengan ayam bacem, telur pindang, dan daging lombok kethok yakni daging sapi yang dipotong-potong seukuran dadu dan dibumbui kecap.
Nasi yang dipatok dengan harga Rp 42.500 per porsi ini merupakan makanan kegemaran Sultan Hamengku Buwono VIII. Nasi Blawong juga  menjadi makanan andalan Keraton Yogyakarta untuk menjamu tamu istimewa.
Disebut Sego  Blawong karena nasi ini dihidangkan di atas piring berwarna biru yang dalam Bahasa Belanda disebut blauw. Sesuia lidah orang jawa, kata blauw berubah menjadi blawong.
Sego Golong adalah  nasi gulung dengan dagung semur dan urap dan sup bening oyong. Harganya Rp 51.500 per porsinya. Pada masa KGPAA Mangkunegoro I atau Pangeran Sabernyawa dari Pura Mangkunegaran, nasi ini menjadi favorit beliau.
Sego Jamblang merupakan makanan khas Cirebon. Nasi ini dibungkus dengan gaun jati yang lebih tahan lama. Lauknya empal daging/ampela, sate tempe, dan sate telur puyuh. Harganya Rp 45.000 per porsi.
Selain itu juga ada Sego Gromyang  Rp 55.000, Sego Goreng Semarangan Rp 41.500, Sego Goreng Telo Rp 45.500, Sego Goreng Jawa Rp 36.500, dan Mie Joglo Patheya baik kuah maupun goreng Rp 55.000 per porsinya.
Aneka lauknya antara lain Bistik Jawa, Bistik Edan, Lombok Kethok, Garang Asem, dan Mangut Ikan.
Bistik Jawa merupakan sajian  stik daging sapi dengan bumbu khas Jawa dan sayuran. Harganya Rp 65.500 per porsinya.
Bistik Edan merupakan salah satu makanan favorit Sultan Hamengku Buwono VIII. Disebut edan, karena saat Sultan menyantapnya, rasa pedasnya luar biasa sampai sultan berkata “edan pedasnya”. Sejak itu masakan itu disebut Bistik Edan. Sedangkan Mangut Ikan atau ikan mayung merupakan ikan asap khas Semarangan yang dihargai Rp 26.500 per porsinya.
Untuk menu pembukanya antara lain ada Rawon seharga Rp 26.500 dan Karedok Rp 26. 500 per porsinya.
Kudapan penutupnya antara lain Manuk Nom yakni puding tapai ketan dengan emping di atasnya. Kudapan ini favorit Sultan Hamengku Buwono VII dan VIII. Harganya Rp 34. 500 per porsinya.
Selain itu ada Rondho Royal atau Manyos dan Perawan Kenes . Kudapan Perawan Kenes menjadi salah satu kudapan kegemaran Sri Sultan HB IX.  Makanan ini terbuat dari pisang yang dibakar lalu dibesut dengan santan dan ditaburi keju.
Untuk minumannya, Anda bisa memilih Bir Jawa, Wedang Secang, dan Wedang Ronde.
Bir Jawa  dari bahan racikan jahe, kapulaga,bunga cengkeh, serai, daun pandan, jeruk nipis,serutan kayu secang, dan gula pasir atau gula batu yang disajikan dingin ini dihargai Rp 36.500.  Minuman ini merupakan warisan kuliner khas Yogyakarta yang dikreasikan oleh Sri Sultan HB VIII. Kendati namanya bir, minuman ini tidak memabukkan karena tidak mengandung alkohol.
Wedang Secang merupakan ramuan minuman tradisional dari jahe, kayu manis  serutan kayu secang dan gula batu yang disajikan panas. Harganya Rp 37.500 per gelasnya. Minuman ini menjadi salah satu minuman favorit Sultan HB IX.  Sedangkan Wedang Ronde Rp 30.000.
Minuman lainnya ada Lemon Grass Honey Ginger yang dihargai Rp 25.000 per gelasnya. Minuman ini racikan dari sereh dengan madu dan jahe yang disajikan dingin. Satu lagi Teh Rerempahan seharga Rp 22.500 per gelasnya.
Manager J-Path, Ary Laksono menjelaskan sesuai namanya, J-Phat difasilitasi  sebuah joglo yang melambangkan kemegahan adat rumah jawa. Pengunjung yang makan disini, diiringi Gending Jawa secara live.
Fasilitas lainnya, ada kolam renang, ruang karoke, ruang seminar, ruang meeting dengan berbagai ukuran, bahkan kamar pengantin serta ruang perpustakaan.
Melihat kelengkapan fasilitasnya, tak heran kalau J-Path ini cocok untuk acara makan bersama keluarga, rapat maupun acara pesta baik pesta perkawinan, ulang tahun, barbeque party, dan private party lainnya. 

Naskah & foto: adji kembara (adji_travelplus@yahoo.com)
Captions:
1.     Sego Golong kegemaran Pangeran Sabernyawa, kemasan J-Path. 
2.     Rahayu, pemilik J-Path tengah memasak buat tamunya. 
3.     Manuk Nom kudapan yang digemari Sultan HB VII dan VIII. 
4.     Minuman Wedang Ronde khas J-Path. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar