Laman

Kamis, 25 Desember 2014

Sejuta Rasa Kuliner Sumatera Utara

Sumatera Utara termasuk provinsi yang kaya kulinernya. Beberapa di antaranya yang sudah tersohor seperti Soto Medan, Lontong Medan, Bika Ambon, Bolu Maranti, dan terakhir Risol Gogo yang tengah booming. 

Kuliner pertama yang patut dicoba adalah Soto Medan Sei Deli di Jalan Sei Deli ini persis di ujung jalan, tak jauh dari jalan Gatot Subroto dan kawasan Petisah.

Soto Medannya dijual di warung sederhana ini tidak seperti Soto Medan umumnya yang berkuah santan kental berwarna kuning dengan rasa yang sangat gurih. mangkuk berikut sepiring nasi. Tapi berkuah tidak kental dan warnanya kuning agak butek tidak kuning mencolok. Aromanya kapulaga dan jintan yang wangi tercium.

Kuahnya memakai banyak rempah, seperti kayu manis, jintan, cengkih, kapulaga, pala dan merica berpadu terasa lembut gurih, bukan aroma bumbu kari yang tajam.

Itulah yang membuat kuah Soto Medan Sei Deli ini sangat berbeda. Daging ayamnya yang digoreng, disuwir halus, rasanya renyah gurih. Selain itu ada Soto Medan isi daging sapi, babat atau paru. Soto disini semakin enak disantap dengan rempeyek udang yang besar lebar dan gurih krenyes-krenyes.

Warungnya buka mulai pukul 7 pagi. Kendati warungnya sederhana tapi pengunjungnya berjubel. Konon warung ini dibuka oleh Hajjah Yurdanis seorang Padang yang merantau ke Medan. Seporsi soto Medan ini cukup terjangkau Rp. 12.000 per mangkuk (harga sebelum BBM naik).

Berikutnya menjajal  Arsik Ikan Mas, makanan khas daerah Tapanuli yang berbahan utama ikan mas yang telah diberi bumbu arsik berupa kunyit, jahe, lengkuas, cabai merah, bawang merah, bawang putih, kemiri, andaliman, dan mobi (asam).

Ikannya dimasak dengan air tanpa diberi minyak sampai bumbu meresap dan dimasak sekitar 1 jam kemudian ditambah bawang batak dan kacang panjang. Citarasa arsik ini asin, asam atau kecut, bisa juga pedas. Rasa yang khas disumbangkan oleh bumbu khas Sumatera yaitu andaliman dan bunga rias yang kerap disebut kecombrang.

Lanjutkan menikmati sensasi kuliner khas Tanah Karo yang bernama terites atau biasa juga di sebut pagit-pagit. Banyak yang bilang makanan ini sangat unik dan ekstrim, yakni masakan berbentuk sup berkuah coklat yang berbahan dasar berbagai macam sayuran yang di ambil dari perut besar sapi, kerbau atau kambing yang belum dicerna.

Rasanya sedikit pahit dan karena berbahan dasar sayur “jeroan”. Untuk menghilangkan bau dan rasa pahitnya biasanya ditambahkan bumbu dan juga beberapa sayuran yang masih “normal”.

Makanan ini biasanya disajikan saat acara danwaktu tertentu seperti pesta panen, acara rumah baru, dan lainnya. Tapi kalau Anda ingin menikmati di luar acara khusus itu, di tana karo ada beberpa warung yang menyediakan makanan ini.

Makanan lain mayarakat Tapanuli yang bisa dinikmati khususnya saat bulan suci Ramadhan untuk berbuka puasa yakni Pakat Rotan. Makanan ini terbuat dari rotan yang oleh warga setempat disebut dengan nama pakat. Tapi hanya rotan muda yang digunakan.

Sebelumnya rotan muda dibakar di atas tungku sekitar 1 jam dan setelah rotan dipastikan matang, dikupas dan ambil bagian dalam rotan yang berwarna putih. Kemudian daging rotan dipotong-potong sesuai selera (biasa sekita 5 cm) dan biasanya untuk menambah kenikmatan, rotan muda dibubuhi dengan serundeng kelapa atau juga dengan sambal balacan.

Saat Ramadhan memang mudah menemukan penjual yang menjajakan pakat rotan di Tapanuli. Tapi di Kota Medan di sekitaran Jalan Letda Sujono juga ada yang menjual namun harga yang lebih mahal karena bahan pakat rotan yang tetap didatangkan dari Tapanuli. Satu batang rotan muda (1 meter) di Tapanuli biasa dijual Rp 4ribu-Rp 6ribu. Di Medan harganya bisa menjadi Rp 8ribu sampai Rp 10ribu (harga sebelum BBM naik).

Panganannya lebih tersohor lagi. Utamanya Bika Ambon, oleh-oleh khas Sumut khususnya Kota Medan yang terbuat dari bahan seperti telur, gula, dan santan. Rasanya beragam yang paling terkenal rasa pandan, lalu rasa durian, keju, dan cokelat.

Tempat penjualnya di Jalan Mojopahit di daerah Medan Petisah. Kue ini dapat bertahan dalam kondisi terbaik selama sekitar empat hari, setelah itu akan mengeras. Harganya paling murah mulai dari Rp 45.000 per kotak (harga sebelum BBM naik.

Panganan lain yang menjadi oleh-oleh khas Medan adalah  Bolu Meranti, Asinan Jambu, dan Teri Medan serta yang terbaru Risol Gogo. Harga Bolu Meranti berkisar antara Rp 40ribu sampai dengan Rp70ribu. Kalau Asinan Jambu Biji bisa di beli di Jalan Pasir dan kawasan Pajak Keling. Sementara Teri Medan Rp 50ribu hingga Rp 70ribu per bungkus tergantung kelas terinya.

Kalau minuman khas Sumut yang patut dinikmati adalah TST kependekan dari Teh Susu Telur, yang sangat familiar di Kota Medan, sampai ada anggapan “belum ke Medan kalau belum nyobain TST”.

Bahan TST adalah teh, susu, dan kuning telur (ayam atau bebek) yang diracik menjadi segelas minuman nikmat yang diyakini mampu membangkitkan stamina yang melemah.

Risol Gogo jadi panganan terbaru yang tengah booming. Pedagangnya di kawasan Jalan Mojopahit, Medan. Tak hanya risol yang dijual Gogo. Masih ada makanan lain yang tak kalah laris, yakni lemper ayam, kroket, dan kue sus. Semua item dijual dengan harga yang sama, Rp 2.000,- per potong. Kalau beli di Bandara Kualanamu satu kotak Risol Gogo mentah Rp 100.000 lengkap dengan sarundeng dan kuah atau saosnya. Bisa awet lama bila disimpan di lemari es. Jika ingin makan, tinggal digoreng.

Risol Gogo ini berbeda dengan risol pada umumnya. Kulitnya tipis dan digoreng dalam lumuran tepung panir yang juga lebih halus dari umumnya. Isinya ada campuran sayuran buncis, kentang, wortel yang sudah diiris halus dan lunak. Ada daging ayam juga yang dipotong kecil. Perpaduan krim dan susu membuat risol ini gurih sejuta rasa.

Naskah & Foto: adji kembara (kokirimba@yahoo.com)

Captions: 
1. Risol Gogo yang tengah booming di Medan.
2. Bika Ambon khas Medan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar