Orang Italia dan Amerika punya Pizza, orang Mandar juga,
namanya Jepa atau Teles. Maskot makanan khas Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar) ini
bentuknya menyerupai Pizza, berupa lingkaran dalam lembaran tipis. Warnanya
putih kecokelatan dengan aroma singkong bakar dan bertekstur seperti roti.
Jepa,
dulu pernah menjadi makanan pokok orang Mandar, pengganti nasi.
Jepa terbuat dari singkong atau ubi kayu atau cassava (Inggris) atau Manihot
esculenta (latin) alias lame ayu
(Mandar) yang memiliki sumber
karbohidrat tinggi.
Nelayan mandar yang berlayar mencari ikan, juga lebih memilih membawa Jepa sebagai pengganti nasi karena lebih mudah disajikan dan tidak mudah basi karena tidak memiliki kadar air (kering).
Nelayan mandar yang berlayar mencari ikan, juga lebih memilih membawa Jepa sebagai pengganti nasi karena lebih mudah disajikan dan tidak mudah basi karena tidak memiliki kadar air (kering).
Cara
membuat Jepa boleh dibilang gampang-gampang susah. Setelah singkong dikupas
kulitnya lalu dihaluskan dengan cara diparut. Parutannya itu lalu diperas.
Zaman
dulu, proses pemerasan tradisional ini membutuhkan serat pelepah kelapa
yang lebar, namanya endeng-endeng
atau a'diq-a'diq. Endeng-endeng
diambil dari bagian pohon kelapa yang menyerupai selimut berpori yang
membungkus kelopak-kelopak dahan kelapa. Ini berfungsi sebagai pembungkus
sekaligus penyaring sehingga ketika ubi dalam proses pemerasan yang lolos hanya
cairan perasan dan menyisakan ubi yang nyaris tak lagi memiliki kandungan air.
Kini
proses pemerasan ampas singkong menggunakan bungkusan karung, lalu diperas agar sari singkong keluar. Ampas parutan singkong itulah yang digunakan.
Sementara air perasaannya dibuang. Hasil ayakannya kemudian dibuat menjadi
adonan yang dicampur dengan parutan kelapa agar burih. Campuran kedua itulah
yang menjadi bahan pembuat Jepa.
Adonan tersebut
kemudian dituangkan ke dalam piring bulat yang terbuat dari tanah liat,
masyarakat Mandar menyebutnya "panjepangang".
Butuh dua panjepangang sebagai wadah dan satunya lagi sebagai penutup Jepa. Kedua piring itu diletakkan di atas tungku tanah liat untuk proses pemanggangan.
Proses pemanggangannya sama seperti memanggang Kerak Telor di Jakarta dan Surabi di Jawa Barat.
Butuh dua panjepangang sebagai wadah dan satunya lagi sebagai penutup Jepa. Kedua piring itu diletakkan di atas tungku tanah liat untuk proses pemanggangan.
Proses pemanggangannya sama seperti memanggang Kerak Telor di Jakarta dan Surabi di Jawa Barat.
Adonan
singkong tersebut seperti dijepit agar matang bagian atas dan bawahnya. Tak sampai 3 menit, seluruh sisi singkong terpanggang
dengan sempurna. Jepa pun jadi, aroma seperti singkong dibakar pun tercium.
Begitu menggoda untuk disantap.
Paling
enak menyantap Jepa memang selagi masih hangat. Teman bersantapnya tumis sayur
ataupun "Tui-Tuing Tapa" atau ikan
terbang yang diasapi, yang juga menjadi ikon kuliner Mandar lainnya.
Selain seperti Pizza, Jepa juga mirip dengan Kerak Telor khas
Betawi, Jakarta. Cara memasaknya pun nyaris serupa. Cuma bahan bakunya yang
beda. Kerak Telor menggunakan beras, telor bebek atau ayam, dan bumbu
serundeng.
Nasib Jepa dan Kerak Telor pun sama, yakni sama-sama
tenar di kandangnya sendiri dan sama-sama kalah tenar dibanding Pizza-nya Italia
dan Amerika.
Jepa yang pada
awalnya merupakan makanan pokok masyarakat Mandar, belakangan citranya kian
memudar, menjadi makanan kedua di daerah asalnya sendiri.
Keberadaanya kian tergerus dengan kemunculan makanan lain yang tampil menawan dan praktis seperti Pizza Italia dan makanan fast food lainnya. Diperparah dengan budaya anak sekarang yang lebih membangga-banggakan kuliner asing ketimbang kuliner tradisional warisan leluhurnya sendiri.
Keberadaanya kian tergerus dengan kemunculan makanan lain yang tampil menawan dan praktis seperti Pizza Italia dan makanan fast food lainnya. Diperparah dengan budaya anak sekarang yang lebih membangga-banggakan kuliner asing ketimbang kuliner tradisional warisan leluhurnya sendiri.
Di daerah kelahirannya, Jepa memang masih
ada kendati dari segi jumlah pembuatnya kalah dengan pembuat Kerak Telor
Betawi.
Beberapa orang menuturkan, Jepa muncul pada masa-masa daerah tersebut mengalami kekeringan hingga gagal panen atau paceklik.
Sejumlah orang ketika itu dikabarkan kelaparan. Dari situlah ada ide membuat bahan makan pokok diluar nasi yakni Jepa.
Beberapa orang menuturkan, Jepa muncul pada masa-masa daerah tersebut mengalami kekeringan hingga gagal panen atau paceklik.
Sejumlah orang ketika itu dikabarkan kelaparan. Dari situlah ada ide membuat bahan makan pokok diluar nasi yakni Jepa.
Berdasarkan
bahannya, Jepa terdiri dari beberapa jenis. Ada Jepa Katong yang terbuat dari katong atau sagu, Jepa Golla Mamea yang dicampur dengan
gula merah atau gula aren, dan Jepa-Jepa
yang memiliki ukuran lebih kecil.
Jepa-Jepa menjadi bahan logistik utama nelayan Mandar saat melaut. Teman bersantapnya gula aren atau dengan potongan daging kelapa muda serta ikan hasil tangkapan.
Jepa-Jepa menjadi bahan logistik utama nelayan Mandar saat melaut. Teman bersantapnya gula aren atau dengan potongan daging kelapa muda serta ikan hasil tangkapan.
Bersamaan
lahirnya Provinsi Sulbar, 2004 silam, derajat Jepa kembali terangkat. Apalagi ketika jalan poros Makassar (Ibukota
Sulsel) – Mamuju (Ibukota Sulbar) berubah menjadi jalur alternatif
trans-Sulawesi. Jepa pun perlahan tampil
dengan citra baru, bukan lagi sebagai makanan utama, melainkan sebagai
komoditas penting wisata kuliner Sulbar.
Untuk mengangkat derajat Jepa, perlu ada kreativitas, terutama dalam kemasan dan lauknya yang lebih variatif serta kekinian. Tak ada salahnya ada variasi Jepa dengan lauk ayam ataupun daging sapi cincang dan lainnya yang tentunya halal.
Kalau Anda ke Sulbar, salah satu pembuat Jepa
yang bisa Anda dapati di Kabupaten Majene, tepatnya di Desa Bonde, Kecamatan
Pamboang.
Di desa tersebut, Anda bisa melihat langsung proses pembuatan Jepa bahkan ikut membuat Jepa dengan seizin pembuatnya. Kita juga bisa membeli Jepa dengan harga Rp 2000 per lembar.
Di desa tersebut, Anda bisa melihat langsung proses pembuatan Jepa bahkan ikut membuat Jepa dengan seizin pembuatnya. Kita juga bisa membeli Jepa dengan harga Rp 2000 per lembar.
Selain
di Desa Bonde, Anda bisa membeli Jepa di pasar tradisional yang berada di
belakang Tempat Pelelangan Ikan Majene. Lokasi lainnya di pinggiran jalan
poros, di Labuang, Somba, sekira 30 Km dari ibu kota kabupaten Majene.
Jepa di tempat ini disajikan hangat-hangat, bersanding dengan ikan terbang panggang atau Banggulung Tapa, dalam Bahasa Mandar yang asapnya masih mengepul. Menggoda selera. Anda ingin mencicipinya? Berkunjunglah ke Sulbar.
Jepa di tempat ini disajikan hangat-hangat, bersanding dengan ikan terbang panggang atau Banggulung Tapa, dalam Bahasa Mandar yang asapnya masih mengepul. Menggoda selera. Anda ingin mencicipinya? Berkunjunglah ke Sulbar.
Naskah & foto: adji kembara (kokirimba@yahoo.com)
Captions:
1. Jepa komplit
dengan aneka lauk.
2. Salah seorang
pembuat Jepa di Desa Bonde, Kecamatan
Pamboang, Kabupaten Majene, Sulbar.
3.
Jepa-Jepa
atau jenis Jepa ukuran kecil yang dikukus.
4.
Jepa polos, tanpa
lauk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar